Rabu, 15 September 2010

BELAJAR KE SRAGEN

Sambil menyelam minum air, mungkin itu kalimat yang tepat saat lebaran kali ini.
Pulang ke Sragen saat lebaran saya manfaatkan untuk menimba ilmu. Di Desa Toyogo Sambungmacan Sragen di sana saya bertemu dengan para petani dan berbagi pengalaman tentang pertanian yang kebetulan sudah musim tanam dan sebentar lagi mau panen. Dari hasil menimba ilmu saya patut berbangga karena metode tanam dan perawatan padi yang saya lakukan selama ini tak beda jauh dengan yang diterapkan petani Toyogo Sragen . Bahkan metode yang saya gunakan sedikit lebih maju dalam hal olah tanah yaitu dengan pemberian pupuk organik dan fermentasi dengan bakteri. Begitu juga hasil panen, kalo di Toyogo Sambungmacan per hektar menghasilkan 8 ton kalau di tempatku 8.3 ton. Akan tetapi kami kalah dalam hal kekompakan saat masa tanam dan hal ini dikarenakan polan tanam di tempatku tidak hanya ditanami padi tapi adakalanya ditanami palawija sehingga masa tanam tidak bisa bersamaan.

Moment lebaran ini juga saya manfaatkan berburu benih padi karena nanti sepulang dari sragen saatnya tanam padi.
Benih yang menjadi pilihan saya adalah inpari, karena saya lihat diberbagai informasi benih ini adalah benih baru yang tentunya lebih tahan terhadap hama dan potensi hasilnya mencapai 10 ton per ha.
Pencarian benih ini saya mulai dari toko pertanian yg paling besar di sragen yaitu toko " Harum Tani" yang ada di jl. Sukowati tokonya besar dan memjual berbagai obat-obatan, tapi sayang ketika saya menanyakan benih padi inpari ternyata tinggal 30 kg. padahal saya membutuhkan 120 kg. Tak patah semangat saya meluncur ke toko kenalan saya yg ada di pertokoan mabang, disitu juga kosong dan saya dianjurkan langsung membeli di tempat pembenihannya di kec. Gondang. Tak sabar saya langsung tancap gas menuju ke sana dan tak lama kemudian saya tiba di lokasi.





Disana tampak tumpukan berbagai jenis padi yang siap dikirim. Saya langsung bertanya kepada karyawan yang sedang packing benih, dan dipanggilkan bossnya namanya pak bambang orangnya ramah dan kalem. Setelah saya pastikan stoknya ada saya sempatkan berbincang-bincang dengannya menimba ilmu tentang pembenihan dan seputar tanaman padi. Setelah 1 jam puas menimba ilmu saya pamitan pulang dengan bagasi penuh benih padi inpari. Semoga di hari yang fitri benih yg saya tanam menjadi berkah dan berlimpah